Selasa, 29 September 2009

memulai pulang malam


Hari ini dengan gagah berani gw memutuskan untuk pulang lebih lama. Secara dari tadi waktu yang aku pake untuk kerja lebih sedikit dari waktu yang aku pake untuk posting hal2 gag penting di Blog. Heuheuheu…

ukuran malem buatku ya sekitar jam 8 (dijam itulah ada kendaraan yang akan mengantar kami, para pegawai slash buruh ini ketempat peraduan*ciee bahasanya* kami masing-masing. Jadi hari ini secara ajaib laptopku yang biasanya bekerja sesinkron otakku (gag ding, lebay!!!!) mendadak jadi super duper lemot. Denger punya denger, gosip punya gosip… ternyata ada virus new comer yang lumayan sakti berlabel Sality!! *Damn!*

Akhir-akhir ini banyak temen yang mengeluh tentang worklife mereka. Ada wonderwoman yang secara paksa dianiaya (huh, lebay lagi dehh..) mengulang project yang dia kerjakan. Dari ZERO!! Gila….

Lalu ada si miss arum Dalu yang berencana untuk move out karena cape dengan kondisi kerjaan yang tiba2 jadi melelahkan karena faktor non teknis, sebut aja unimportant conditionally things. Salut juga untuk si miss satu ini. Bukan hal yang gampang untuknya memutuskan pekerjaan, secara si mas/mbak dari FInance apa…gitu akan tetap datang kerumahnya untuk meminta upeti sebagai konsekwensi dari tanda tangan perjanjian yang dia lakukan.

But lucky her, ada panggilan wawancara dari Departemen Perikanan yang muncul memberikan harapan baru bak secercah sinar ditengah gelapnya malam (ceileee, malem2 jadi puitis euyy)… Setidaknya hal ini mampu bikin dia jadi mantap untuk move out meskipun teteup aja, future is a BIG mistery…

Trus ada cerita tentang seorang teman (sebut saja Isa) yang “muncul” lagi setelah recovery yang sangat lama karena rencana kuliahnya nggak sesuai dengan waktu yang direncanakan. Aku beranikan diri untuk nanya planning sehubungan dengan munculnya kembali dirinya (yang aku yakin gag semua orang berani menyinggung hal ini ama dia). Dan dia jawab, bahwa dia akan Move On… Syukurlah…

Mungkin saat ini, si Isa ini udah gak berumur muda lagi. Dan someday, saat waktu mendorongnya untuk memasuki dunia kerja, dia akan kehilangan oportunity untuk bersaing dengan -very- fresh graduate, aku yakin temanku itu menyadari hal ini. Tapi toh dia memilih untuk Move On… I feel lucky to be his friends at that time… bersama dengan orang yang kuat akan membuatmu kuat juga kan?

Mungkin aku perlu mengucap syukur beribu2 kali. Karena hal-hal kecil yang nggak semua orang dapatkan. Seperti misalnya : bos yang selalu inget untuk nebengin pulang (meskipun jam dikantor baru menunjukkan angka 17.00), yang selalu care dengan kesehatan (tidak menyetujui aku pulang malam terlalu sering), dan always There, menjadi solusi untuk setiap masalah yang aku temui. Even 4 the smallest one!

Sudah hampir jam 6. udah mau magrib. Mungkin sholat dan makan malam (gratisannn-ini loh enaknya klo mau pulang malem…). Kerja dikit lagi. Pulang. Nonton Supernatural (didn’t I tell u how lovely Dean is??). Itu ritmeku hari ini. Semoga besok aku tidak menulis chapter two karena berencana pulang Teng-Go demi blender mama yang harus aku beli di Blok M (dan ketemuan ama si mas yang sekarang udah ngekos di Cawang-Yippeeee!!!).

Cheers,

Naj-

Tidak ada komentar: